Rabu, 31 Agustus 2011

Dufan 22 Agustus 2011

Hello tidak ada yang spesial hha. hanya menceritakan sedikit waktu kemaren gue sama temen-temen ke dufan :p
tadinya kita ke dufan ada 6 orang, yaitu Melinda :p Libon, Cicil, Yowanita, Teddy, Alvin.
sayang cicil mau pulkam & yowan nggak dibolehin sama mamanya buat ke dufan, akhirnya cuma gue, Libon, Teddy, Alvin deh

tadinya kita pergi jam 8 pagi, berhubung gue harus ngurus sesuatu di sekolah akhrinya di undur jam 9.30 pagi :D kita sempet nyasar busway huaahha, yang harusnya berhenti di senen malah ke *tidak tau lupa hha*  ini dia potonya sempet diabadikan whahaha :p mau ke Juanda deh pokonya kita hhahaha


Libon, melin

Libon, Teddy, Melinda :p di tempat pemberhentian busway

Lord's Prayer

Catholic version (without doxology)[8]
and 1928 Anglican BCP (with doxology)[9]

Our Father who art in heaven,
hallowed be thy name.
Thy kingdom come.
Thy will be done
on earth as it is in heaven.
Give us this day our daily bread,
and forgive us our trespasses,
as we forgive those who trespass against us,
and lead us not into temptation,
but deliver us from evil.
[The 1928 BCP adds:
For thine is the kingdom,
and the power, and the glory,
for ever and ever.]
Amen.

1662 Anglican BCP[10]
Our Father, which art in heaven,
hallowed be thy name;
thy kingdom come;
thy will be done,
in earth as it is in heaven.
Give us this day our daily bread.
And forgive us our trespasses,
as we forgive them that trespass against us.
And lead us not into temptation;
but deliver us from evil.
[For thine is the kingdom,
the power, and the glory,
for ever and ever.]
Amen.

1988 ELLC[11]
Our Father in heaven,
hallowed be your name,
your kingdom come,
your will be done,
on earth as in heaven.
Give us today our daily bread.
Forgive us our sins
as we forgive those who sin against us.
Save us from the time of trial
and deliver us from evil.
[For the kingdom, the power, and the glory are yours
now and for ever.] Amen.

Selasa, 09 Agustus 2011

Kadang kala hidupmu menangis


Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab. Kamu merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang dialamatkan kepadamu. Kamu mengira keputusan yang kamu ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.


Jangan putus asa !! Bangkitlah !!
Matahari tanpa sinar tidak layak disebut matahari. demikian juga dirimu. kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.
AKU sering melihat melihatmu marah ketika kamu melihat orang lain berhasil.
Untuk apa kamu menginginkan keberhasilan orang lain? Bukankah AKU udah menyediakan suksesmu sendiri? Kamu tidak pernah mengejarnya, jadi kamu tidak pernah bisa memilikinya.


Matamu tidak terfokus kepada rancangan-Ku yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karya
Ku yang luar biasa atas hidup orang lain.
Jadilah seperti air..Selalu mengalir...melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas.
Anak-Ku,,,jangan mau dikalahkan oleh keadaan,,tetapi kalahkan keadaaan !!
Anak-Ku yang terkasih,,,jangan sakit hati ketika kau ditegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik.
Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaanmu tidak nyaman. Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu !
Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.


Bukankah untuk itu kau hidup? untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU?


Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU.
Anak-Ku, ingatlah hal ini baik-baik. Aku selalu mebuka tangan-Ku lebar-lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.
AKU senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
AKU melakukannya karena AKU sungguh-sungguh peduli padamu !!


Ayah yang selalu mengasihimu, ,


YESUS

Sabtu, 06 Agustus 2011

PELAYANAN SEJATI


1. DASAR pelayanan adalah karakter/tabiat/kepribadian, bukan kemampuan profesional/kharisma

2. UKURAN bagi suatu pelayanan adalah pengorbanan, bukan sukses

3. OTORITAS dari pelayanan adalah ketaatan, bukan kepangkatan

4. MOTIF pelayanan adalah kasih bukan kekuasaan atau uang

5. ALAT dalam pelayanan adalah doa dan firman Tuhan, bukan metode dan bukan pemasaran

6. SIFAT pelayanan adalah melayani, bukan dilayani

7. TUJUAN dari pelayanan adalah memuliakan Allah, bukan diri sendiri

8. HASIL pelayanan adalah pertumbuhan, bukan sekedar jumlah

9. KUASA pelayanan adalah Roh Kudus, bukan pengalaman

10. MODAL untuk pelayanan adalah YESUS KRISTUS, bukan organisasi atau manusia

    DOA TANPA ARTI

    Pada suatu malam yang sangat dingin, seorang pemuda duduk di dekat perapian di rumahnya untuk menghangatkan badan. Saat pandangannya menatap jendela rumahnya, dilihatnya seorang kakek sedang berjalan ditengah salju yang putih.

    Sang Pemuda kemudian berpikir, “Ah Malangnya kakek itu, dia harus berjalan ditengah badai salju seperti ini. Baiklah aku akan mendoakan dia saja agar dapat tempat berteduh.”

    Pemuda itu lalu berdoa kepada Tuhan : “Tuhan bantulah agar orang tua di depan rumahku ini mendapatkan tempat untuk berteduh. Kasihan Tuhan dia kedinginan.”

    Ketika si pemuda mengakhiri doanya dilihatnya sang kakek berjalan mendekati rumahnya dan diapun sempat mendengar suara rintihan sang kakek yang kedinginan ketika sang kakek bersandar di dekat jendela rumahnya. Mendengar itu sang pemuda berdoa lagi kepada Tuhan. “ Tuhan lihatlah sang kakek di luar rumah itu. Kasihan sekali dia Tuhan, biarlah Engkau membantunya agar dia tidak kedinginan lagi.bantulah agar dia mendapatkan tempat berteduh yang hangat.”

    Setelah itu si pemuda pun tidur lelap. Keesokan harinya si pemuda terbangun karena suara gaduh masyarakat sekitarnya. Dia pun keluar rumah dan menemukan sang kakek telah meninggal bersandar di dekat jendela rumahnya.

    Si pemuda kemudian berdoa lagi kepada Tuhan, “Tuhan mengapa Engkau membiarkan kakek itu meninggal kedinginan padahal aku sudah mendoakannya agar dia selamat.”

    Tuhan pun menjawab si pemuda itu, “Aku mendengar doamu hai pemuda. Aku sudah membimbing kakek itu agar mendekati rumahmu. Akan tetapi engkau tak menghiraukannya bahkan ketika kakek itu merintih di depan jendela rumahmu.”

    Kisah sebuah benih - Aku berharga



    Suatu kali, ada sebuah benih yang tercecer dan tidak dipedulikan orang. Karena merasa rendah diri, benih itu menganggap dirinya tidak penting. Hingga suatu hari, angin kencang datang dan membuat benih itu terbang – dia tidak tahu akan dibawa kemana – lalu tiba-tiba ia dilemparkan tanpa ampun ke sebuah tanah terbuka dan terpanggang di bawah sinar matahari.

    Dia merasa bingung, mengapa ia harus mengalami semuanya itu? Tetapi yang ia butuhkan bukanlah sebuah jawaban, tetapi air hujan sebagai gantinya terik matahari; kadang gerimis dan kadang hujan deras.

    Sementara waktu berlalu dan tahun berganti, ia melihat seorang pengelana duduk di dekatnya, “Terima kasih Tuhan untuk ini. Saya sangat membutuhkan istirahat.”

    “Apa yang kamu bicarakan?” benih itu bertanya. Pikirnya sang pengelana sedang mengolok-olok dirinya. Benih itu memang melihat beberapa orang duduk di dekatnya dalam beberapa tahun terakhir, namun tidak ada yang berbicara seperti itu.

    “Siapa itu?” orang tersebut terkejut.

    “Ini aku, Benih..”

    “Benih?” Pria itu melihat pohon raksasa itu. “Apa kamu bercanda? Kamu bukan benih. Kamu pohon. Sebuah pohon raksasa!”

    “Benarkah?”

    “Ya! Kamu pikir kenapa semua orang itu datang ke sini?”

    ”Untuk apa mereka datang kesini?”

    ”Untuk berasakan keteduhanmu! Jangan beritahu saya bahwa kamu tidak tahu telah mengalami pertumbuhan bersama berjalannya waktu.”

    Sesaat hening ketika pengelana itu selesai mengucapkan kalimat tersebut, dan membuat benih itu sadar siapa dirinya sekarang.

    Benih itu sekarang telah menjadi sebuah pohon raksasa. Sambil berpikir, ia tersenyum untuk pertama kalinya. Tahun-tahun melelahkan berada dalam penyiksaan matahari dan hujan akhirnya masuk akal baginya.

    “Oh! Itu artinya aku bukan benih kecil lagi! Aku tidak ditakdirkan untuk mati tanpa dikenali siapapun tetapi sebenarnya aku lahir untuk memberi keteduhan bagi orang-orang yang lelah. Wow! Sekarang hidupku seharga ribuan permata!” ucap benih yang telah menjadi sebuah pohon raksasa itu.

    *** 
    Tahukah Anda, kehidupan manusia serupa dengan jalan hidup benih ini. Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya berharga, dan setiap kesukaran yang dialaminya dimasa lalu adalah sebuah proses untuk membuat mereka kuat dan bertumbuh menjadi pribadi yang besar yang dapat memberkati kehidupan banyak orang.

    Ingatlah bahwa hidup Anda lebih berharga dari ribuan permata, karena Anda telah ditebus dengan darah Kristus yang mahal. Hari ini sadarilah, bahwa Anda bukanlah sebuah benih lagi. Anda adalah sebuah pohon dimana ada banyak orang yang bernaung.

    Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.