Senin, 16 Mei 2011

Berkorban itu Indah

Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga di mana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin.

“Apa kabar daun hijau!!!” katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang.
“Oo, kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?” tanya daun hijau.
“Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku. Bisakah engkau membantuku sobat?” kata ulat kecil.
“Tentu … tentu … mendekatlah ke mari.”
Daun hijau berpikir, jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan belobang-lobang, tapi tak apalah.

Perlahan-lahan ulat menggerakkan tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat. Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih dan pengorbanan itu, ada rasa puas di dalam diri daun hijau. Sekalipun tubuhnya kini berlobang di sana sini, namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar.

Tidak lama berselang ketika musim panas datang, daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ke tanah, disapu orang dan dibakar.

***
Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama? Toh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai “hati” bagi sesamanya.
 Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong.
Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri. Merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang tidak mudah, tetapi indah..

Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang, namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap hijau, Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita.
Bagi “daun hijau”, berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh.

Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian kita akan mati. Itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan baik: kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.
Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban.
Mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Yesus hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini

sumber : http://renungan-kristen.co.cc/category/cerita-inspiratif/berkorban-itu-indah

Minggu, 15 Mei 2011

Cinta yang tak berkesudahan

 
Ada seorang pria yang memiliki kekasih yang sangat dicintainya dengan sepenuh hati. Apapun dilakukan demi menunjukkan rasa cintanya pada permata hatinya ini. Suatu saat, pria ini berkata kepada kekasihnya, “kekasihku, aku akan memberikan apapun yang kamu minta, asalkan aku menilai hal itu baik buatmu. Karena aku tidak ingin melihat engkau kecewa dengan pilihanmu yang salah”.

Hari demi hari berlalu mengiringi perjalanan cinta mereka. Pria ini tak pernah memalingkan hatinya atau melupakan kekasihnya. Sementara sang wanita merasa berbahagia memiliki pria ini. Hingga suatu hari, wanita ini meminta sesuatu dari kekasihnya. Dia menginginkan sebuah kalung dengan berlian pada liontinnya. Ketika pria ini mendengar permintaan kekasihnya, dia menolak. Dia berkata,” kekasihku, bukannya aku tidak mau atau tidak bisa membelikanmu kalung itu. Tapi sangat berbahaya bila engkau memakai kalung itu. Bila ada orang yang gelap mata, dia akan merampas kalung itu dan kalau itu terjadi, bukan hanya kamu yang celaka, aku juga akan sangat menderita melihatmu seperti itu. Aku hanya tidak mau kamu mendapat celaka”. Tapi kekasihnya terus meminta kalung itu dan tidak mau mendengar nasehatnya. Akhirnya kalung itu pun dibeli dan dipakai oleh sang wanita.

Selang beberapa hari, apa yang ditakutkan oleh pria ini benar-benar terjadi. Ada 2 orang penjahat yang merampas kalung itu saat kekasihnya sedang mengendarai motor. Kalung itu pun terampas dan wanita ini terjatuh dari motornya. Mendengar berita ini,si pria langsung menemui kekasihnya, membawanya pulang dan mengobati lukanya. Dengan menangis, pria ini berkata,” Mengapa engkau tidak mau menuruti kata-kataku? Engkau mendapat celaka seperti ini, aku merasa sepuluh kali lebih sakit daripadamu”. Wanita ini menangis, dia menyesal dan berkata, “maafkan aku, aku bersalah padamu karena tidak mendengar perkataanmu dan menuruti keinginanku sendiri. Aku menyesal. Maukah engkau memaafkan aku?”. Dengan penuh cinta kasih pria ini memeluk kekasihnya dan berkata, “Aku memaafkanmu sejak tadi, Aku bahagia karena aku bisa memelukmu dalam keadaan engkau masih hidup. Mulai sekarang, turutilah perkataanku karena aku tidak pernah akan membuatmu celaka”. Kekasihnya mengangguk dan mereka menangis bahagia…

***

SOBAT.. Bukankah cerita itu mirip dengan hidup kita sehari-hari yang kita lewati bersama TUHAN? Tuhan adalah pria itu dan kita adalah sang wanita. Ketika awal kita mengenal DIA, kita berkobar-kobar dan melalui setiap detik dalam hidup dengan bahagia. Tetapi dengan berjalannya waktu, saat kita menginginkan sesuatu dan memohon padaNYA, seringkali permohonan kita tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Tapi kita terus memaksa dan merengek seperti anak kecil. Saat TUHAN benar-benar mengabulkan permohonan kita, belum tentu itu baik buat kita. Malah bisa-bisa kita kecewa karena menuruti keinginan kita sendiri. Saat itu terjadi, barulah kita ingat padaNYA, kita menyesal dan minta ampun.
Beruntunglah karena kita memiliki ALLAH yang Maha Pengampun. Dia tidak pernah menolak bila kita memohon ampun atas semua kesalahan dan kekerasan hati kita.
TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Tetapi seringkali kita yang meninggalkanNYA. Dan apa yang DIA lakukan? Denga sabar DIA menunggu kita kembali padaNYA

SOBAT, ingatlah :
Saat kita berhenti melangkah jauh dariNYA, maka DIA tersenyum…
Saat kita menoleh padaNYA, maka DIA tertawa…
Saat kita berbalik padaNYA, maka DIA membuka kedua tanganNYA…
Saat kita melangkah 1 Langkah ke arahNYA, maka DIA akan BERLARI 1000 LANGKAH MENGHAMPIRI KITA….

Sungguh cintaNYA pada kita takkan pernah berkesudahan.. PRAISE THE LORD

sumber : http://renungan-kristen.co.cc/kisah-rohani-kristen

kisah 3 pohon ! check it out !!



Alkisah, ada tiga pohon di dalam hutan. Suatu hari, ketiganya saling menceritakan mengenai harapan dan impian mereka..
Pohon pertama berkata: “Kelak aku ingin menjadi peti harta karun. Aku akan diisi emas, perak dan berbagai batu permata dan semua orang akan mengagumi keindahannya” .
Kemudian pohon kedua berkata: “Suatu hari kelak aku akan menjadi sebuah kapal yang besar. Aku akan mengangkut raja-raja dan berlayar ke ujung dunia. Aku akan menjadi kapal yang kuat dan setiap orang merasa aman berada dekat denganku”.
Lalu giliran pohon ketiga yang menyampaikan impiannya: “Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang tertinggi di hutan di puncak bukit. Orang-orang akan memandangku dan berpikir betapa aku begitu dekat untuk menggapai surga dan TUHAN. Aku akan menjadi pohon terbesar sepanjang masa dan orang-orang akan mengingatku” .
Setelah beberapa tahun berdoa agar impian terkabul, sekelompok penebang pohon datang dan menebang ketiga pohon itu…
Pohon pertama dibawa ke tukang kayu. Ia sangat senang sebab ia tahu bahwa ia akan dibuat menjadi peti harta karun. Tetapi, doanya tidak menjadi kenyataan karena tukang kayu membuatnya menjadi kotak tempat menaruh makanan ternak. Ia hanya diletakkan dikandang dan setiap hari diisi dengan jerami.
Pohon kedua dibawa ke galangan kapal. Ia berpikir bahwa doanya menjadi kenyataan. Tetapi, ia dipotong-potong dan dibuat menjadi sebuah perahu nelayan yang sangat kecil. Impiannya menjadi kapal besar untuk mengangkut raja-raja telah berakhir.
Pohon ketiga dipotong menjadi potongan-potongan kayu besar dan dibiarkan teronggok dalam gelap.
Tahun demi tahun berganti, dan ketiga pohon itu telah melupakan impiannya masing-masing.
Kemudian suatu hari, sepasang suami istri tiba di kandang. Sang istri melahirkan dan meletakkan bayinya di kotak tempat makanan ternak yang dibuat dari pohon pertama. Orang-orang datang dan menyembah bayi itu. Akhirnya pohon pertama sadar bahwa di dalamnya telah diletakkan harta terbesar sepanjang masa.
Bertahun-tahun kemudian, sekelompok laki-laki naik ke atas perahu nelayan yang dibuat dari pohon kedua. Di tengah danau, badai besar datang dan pohon kedua berfikir bahwa ia tidak cukup kuat untuk melindungi orang-orang di dalamnya. Tetapi salah seorang laki-laki itu berdiri dan berkata kepada badai: “Diam!!!” Tenanglah”. Dan badai itupun berhenti. Ketika itu tahulah bahwa ia telah mengangkut Raja di atas segala raja.
Akhirnya, seseorang datang dan mengambil pohon ketiga. Ia dipikul sepanjang jalan sementara orang-orang mengejek lelaki yang memikulnya. Laki-laki itu kemudian dipakukan di kayu ini dan mati dipuncak bukit. Akhirnya pohon ketiga sadar bahwa ia demikian dekat dengan TUHAN, karena YESUS-lah yang disalibkan padanya…
***
Ketika keadaan tidak seperti yang engkau inginkan, ketahuilah bahwa Tuhan memiliki rencana untukmu. Jika engkau percaya pada-Nya, Ia akan memberimu berkat-berkat besar. Ketiga pohon mendapatkan apa yang mereka inginkan, tetapi tidak dengan cara yang seperti mereka bayangkan. Begitu juga dengan kita, kita tidak selalu tahu apa rencana Tuhan bagi kita. Kita hanya tahu bahwa jalan-Nya bukanlah jalan kita, tetapi jalan-Nya adalah yang terbaik bagi kita, selamanya…

Mahalnya sebuah pengorbanan

Seorang bapak setengah baya bekerja pada sebuah perusahaan kereta api, dan tugas bapak ini mudah saja. Beliau hanya bertugas menarik sebuah tuas yang mengerakkan roda-roda raksasa yang saling berhubungan untuk mengangkat jembatan yang merintangi jalan kereta api itu, sehingga kereta api tersebut dapat lewat dengan selamat -- jika jembatan tersebut tidak diangkat, maka kereta api itu akan mengalami kecelakaan yang sangat hebat.

Bapak ini memunyai satu orang anak yang sangat dikasihi dengan segenap jiwanya. Suatu hari, sang anak mengunjunginya di tempat kerja dan ia membiarkan anaknya melihat-lihat tempat kerjanya. Sewaktu anak ini menghampiri roda-roda raksasa tersebut, tiba-tiba sang anak terpeleset dan jatuh di antara roda-roda raksasa tersebut. Malang baginya, kaki anak kecil tersebut terjepit dengan eratnya di antara gerigi roda-roda raksasa. Melihat kaki anaknya yang terjepit, sang bapak dengan serta-merta menolong melepaskan kaki anak tersayangnya dari jepitan gerigi roda-roda.
Setelah berusaha sekian lama, sang bapak masih belum bisa melepaskan kaki anaknya. Sesaat kemudian, sang anak mulai menangis karena ketakutan. Tiba-tiba dari kejauhan terdengar secara samar-samar suara peluit kereta api, memberi tanda agar jembatan itu harus segera diangkat. Sesaat kemudian, hati bapak ini menjadi sangat sedih dan ketakutan. Di dalam kecemasannya, dia masih berusaha melepaskan kaki anaknya, meskipun belum berhasil juga.

Tidak lama kemudian, suara peluit kereta api tersebut terdengar semakin jelas dan dekat. Hati bapak ini seketika menjadi hancur. Bapak ini mulai menangis dengan sedihnya. Di dalam hati bapak ini muncul suatu keraguan, haruskah dia mengorbankan anak satu-satunya demi menyelamatkan kereta api itu yang penumpangnya tak ada satu pun yang dia kenal? Namun, jika dia memilih untuk menyelamatkan anaknya, maka berapa jiwa yang akan melayang dengan sia-sia hanya gara-gara satu orang saja?
Sesaat kemudian, bapak ini perlahan-lahan mencium kening anaknya dengan penuh kasih sayang dan dengan hati yang hancur. Lalu bapak ini mulai berdiri dan menuju ke tuas pengangkat jembatan dengan air mata yang membasahi sampai ke bajunya. Sang bapak ini melihat sekali lagi pada anak satu-satunya itu. Sesaat kemudian, bapak ini menarik tuasnya, jatuh lemas, dan menangis sejadi-jadinya tanpa berani melihat proses kematian anaknya yang sangat tragis yang tidak pernah dibayangkan olehnya demi menyelamatkan orang-orang yang ada di dalam kereta api itu -- orang-orang yang sama sekali tidak menyadari bahwa saat itu juga mereka telah bebas dari kematian yang kekal.

Saudaraku yang terkasih, jika kita renungkan kembali kisah di atas, bukankah peristiwa itu juga pernah terjadi 2000 tahun yang lalu, di mana Yesus telah disalib hanya untuk menebus dosa kita? Siapakah kita ini sehingga kita memperoleh keselamatan itu? Sesungguhnya kita ini tidak lebih dari sampah yang tidak ada harganya. Tetapi kasih Yesus begitu besar, sehingga Dia rela mati di atas kayu salib hanya untuk menebus dosa kita.

Pengorbanan Yesus Kristus Yang Sempurna (HARUS DIBACA!)

Apakah Yesus mencintai kita?
Yesus dengan sangat ekstrim menyatakan cinta kasihnya pada kita. Satu hal yang harus anda ketahui, bahwasanya tidak ada allah lain dalam agama manapun yang mau berkorban dan mati bagi dosa-dosa anda. Yesus yang adalah Allah yang ber-inkarnasi menjadi manusia. Mengapa demikian? Mengapa Yesus harus ber-inkarnasi menjadi manusia? Jika Yesus adalah benar-benar Allah yang Maha Kuasa, mengapa tidak dia masukkan saja semua manusia ke Sorga? Bukankah Yesus mempunyai otoritas ntuk itu? Buat apa Yesus harus merendah jadi manusia dan mati buat dosa-dosa manusia?
Ini adalah salah satu pertanyaan yang cukup kritis namun menggelitik. Mengapa demikian? Harus dipahami bahwasanya dalam Kekristenan Allah mempunyai dua sifat utama.

-Yang pertama adalah Allah itu Maha Adil. Anda pasti setuju dengan saya mengenai masalah ini bukan?
Jika Allah tidak Maha Adil, maka Dia tidak pantas disebut sebagai Allah
-Yang kedua adalah Allah itu Maha Kasih. Dalam konsep Kekristenan Allah lebih dari sekedar mempunyai
sifat Maha Kasih, tetapi Allah itu sendiri adalah Kasih.

Dengan dua sifat Allah ini, terjadi sebuah dilemma dalam diri Allah ketika manusia jatuh dalam dosa. Mengapa? Allah tidak pernah menciptakan neraka untuk manusia. neraka diciptakan Allah khusus untuk malaikat pemberontak Lucifer dan kroni-kroninya.. Tidak terlintas sedikitpun dalam benak Allah untuk menghukum manusia di dalam neraka.
 Tetapi ketika manusia jatuh dalam dosa, mau tak mau Allah dihadapkan dalam dua sifatnya itu, baik MAHA ADIL maupun MAHA KASIH… Menurut Hemat Sifat adilNya, Allah harus menghukum manusia, karena manusai telah berbuat dosa. Tetapi menurut Hemat Sifat KasihNya, Allah ingin mengampuni Manusia, dan menghapuskan segala dosa manusia.
Disinilah permasalahanya. Jika Allah berbuat menurut KEADILAN-NYA maka di satu sisi Allah menghilangkan perasaan KASIH-NYA pada manusia. Jika Allah berbuat menurut KASIH-NYA maka di satu sisi Allah menghilangkan sikap ADIL-NYA pada manusia.. Lantas apa yang harus Allah lakukan untuk mengatasi diemma ini??
Dengan mempertimbangkan KASIH dan KEADILAN-NYA, Allah mengambil sikap yang sangat ekstrim untuk menjalankan dua sifat-Nya ini. Karena KasihNya pada manusia maka Allah mengampuni manusia.
Lantas bagaimana dengan KEADILAN? Bukankah harus ada yang dihukum atas kesalahan manusia? Ya, tentu saja, Allah itu Adil, IA tidak membiarkan Dosa manusia tidak terhukumkan. Maka Allah sendirilah yang menggantikan posisi manusia sebagai sosok yang terhukum, dan menjalani hukuman demi manusia.
Dengan begitu Allah memenuhi kedua sifatNya ini. Dia adalah ADIL dan KASIH..

Jika anda masih belum jelas dengan penjelasan diatas, kami akan berikan sebuah ilustrasi untuk membuat anda mengerti lebih dalam lagi..

Ada seorang Raja yang dikenal akan Keadilannya yang memerintah di suatu negeri. Negeri yang dipimpin oleh Sang Raja ini dipenuhi oleh berbagai macam kejahatan.. karena muak dengan situasi negerinya yang kacau balau dan dipenuhi oleh kejahatan, maka Raja memberikan perintah bagi pasukannya untuk menangkap seluruh penjahat dan pembuat kekacauan. Raja akan memberikan hukuman cambuk sampai hampir mati kepada seluruh orang yang akan tertangkap nantinya
Singkat cerita, Pemimpin pasukan kembali kepada Raja dengan membawa dua berita “Lapor ya baginda.. kami telah selesai melaksanakan tugas yang baginda berikan kepada kami” Lalu Raja itu berkata “Bagus sekali wahai hambaku yang setia, bagaimana hasilnya?” Lalu Pemimpin pasukan itu berkata “Kami mempunyai dua berita, yang satu baik dan satunya buruk ya baginda.” Raja bertanya kepada Pemimpin Pasukan itu? “Apakah itu wahai hambaku? Aku ingin mendengar keduanya” Pemimpin Pasukan menjawab “Yang pertama, kami telah berhasil membasmi seluruh kejahatan yng ada di negeri ini baginda, dan negeri ini sekarang aman dan tentram di bawah kekuasaan baginda Raja. Tetapi yang kedua… Kami berhasil menangkap Pemimpin dari Penjahat di negeri ini, yang tak lain adalah Ibu dari baginda Raja sendiri. Apakah baginda ingin kami melepaskan Ibu baginda? kami akan melakukanya jika baginda menghendaki.”
Mendegar perkataan pemimpin pasukannya, Sang Raja terdiam… ia bingung harus berbuat apa.. Di satu sisi Ia sangat mengasihi Ibunya.. Ingin rasanya melepaskan Ibunya dari hukuman yang telah ditetapkan Sang Raja… Meskipun dulu Ibunya pernah melarikan diri dari Istana ayah dari sang Raja, ketika sang Raja masih kecil… Disatu sisi, sang raja itu terkenal akan keadilanya.. tak mungkin ia meloloskan begitu saja Ibunya.. Lalu sang Raja berkata “Hukuman Harus tetap dilaksanakan, besok pagi jam 10 laksanakan hukuman itu bagi Ibuku!” mendengar hal itu, bertepuk tanganlah seluruh pegawai istana, mereka berpikir bahwa Sang Raja benar-benar adil.
Esok paginya, seluruh rakyat telah berkumpul di lapangan rakyat.. ditengah lapangan itu, Ibu dari Sang Raja

Sabtu, 07 Mei 2011

a letter from God


AnakKu yang terkasih, Aku hampir tidak percaya ketika membaca suratmu.
Bukankah baru beberapa minggu yang lalu engkau berjanji tidak akan menyerah?
Aku tahu, mungkin minggu-minggu ini terasa sangat sulit bagimu, tapi, anakKu, kuatkan hatimu.
Tetaplah berlari dalam track yang sudah kusediakan karena Aku tahu yang terbaik bagimu.
Bila kau merasa lelah, berhentilah sejenak, ambil roti dan air hidup yang PutraKu telah tawarkan dan makanlah.
Aku yakin, setelah kau mendapatkan keduanya, kau akan merasa segar kembali.
Setelah itu, tarik nafas dalam-dalam dan mulai langkahkan kakimu untuk bergerak maju.
Fokuskan pandanganmu pada apa yang ada di depanmu, pada tujuan yang kau miliki, yaitu menyelesaikan perlombaan dan menjadi juara.
Buanglah kemarahan dan sakit hati yang menghantui pikiranmu.
Amarah dan sakit hati itu tidak ada gunanya, hanya menguras tenaga dan menghambatmu mencapai tujuan.
Terkadang Aku mengijinkan hal-hal yang buruk terjadi karena Aku ingin melatihmu.
Aku ingin kaki-kakimu menjadi lebih kuat daripada sebelumnya.
Dengan begitu engkau dapat berlari dengan lebih cepat.
Berhentilah mengasihani dirimu sendiri, berdirilah tegap, dan punyailah mental seorang pemenang.
Seorang pemenang, bukan dilihat dari berapa kali ia sukses meraih gelar juara.
Di mataKu, seorang pemenang adalah seorang yang tidak pernah menyerah terhadap kegagalan, yang mau bangkit setiap kali ia jatuh.
Karena itu, jangan pernah menyerah ketika kau jatuh tersandung kerikil-kerikil di sepanjang jalanmu.
Jangan pula kau merasa malu terhadap dirimu sendiri.
Angkat kepalamu dan teruskan perjalananmu mencapai finish.
Ketika pertandingan dimulai,Kuharap kau bisa mengacuhkan omongan orang-orang yang menonton di bangku stadion.
Jangan merasa sombong karena pujian atau karena kau diunggulkan.
Pujian dan pengagungan yang keluar dari mulut mereka terkadang hanya sekedar basa- basi di depan para juara.
Tak jarang, kata- kata manis itu akan segera berubah menjadi kritikan pedas dan kecaman ketika para juara itu gagal.
Karena itu, kau juga tidak perlu risau ketika mendengar pernyataan-pernyataan skeptis yang mengatakan engkau pasti kalah.
Kau bukan bertanding atas kemauan mereka.
Kau juga tidak hidup berdasarkan omongan mereka.
Pelari yang berpengalaman tahu akan hal itu.
Karena itu, tidak usah pusing dengan perkataan- perkataan mereka.
Fokuskan pikiranmu pada tujuan yang semula, bukan untuk mendapatkan pujian atau penghargaan dari orang lain, tapi untuk menyelesaikan pertandingan.
Aku, Pelatihmu, tidak pernah meragukan kemampuan yang kau miliki.
Aku tahu seberapa besar potensi yang ada padamu dan Aku tahu kau pasti bisa mencapai garis finish dengan gemilang.
Selamat berjuang anakKu,
Aku menunggumu di garis finish.

Minggu, 01 Mei 2011

Rencana Tuhan part II



Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang meyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya,apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang meyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut, “Anakku,lanjutkanlah permainanmu,sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas.”

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu sembrawut menurut pandanganku.
Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, “Anakku, mari ke sini, dan duduklah di pangkuan ibu.”
Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang ruwet. Kemudian ibu berkata, “Anakku, dari bawah memang ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa diatas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola,ibu hanya mengikutinya.” “Sekarang, dengan melihatnya dari atas, kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.”
Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada TUHAN, “apa yang Engkau lakukan?”
Ia menjawab, “Aku sedang menyulam kehidupanmu.” Dan aku membantah, “Tetapi nampaknya hidup ini ruwet,benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?
Kemudian TUHAN menjawab, “kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaan-Ku di bumi ini.
Suatu saat nanti Aku akan memanggilmu ke surga dan mendudukkan kamu dipangkuan-Ku,dan kamu akan melihat rencana-Ku yang indah dari sisi-Ku!”
SERING KALI KITA TIDAK MENGERTI APA YANG TUHAN INGINKAN DALAM HIDUP KITA.. 
TAPI PERCAYALAH BAHWA SEMUA YANG TELAH DIA IJINKAN TERJADI DALAM HIDUP KITA ADALAH YANG TERBAIK UNTUK KITA.  DAN SEMUA YANG DIA RENCANAKAN DI DALAM HIDUP KITA SELALU TEPAT DAN INDAH PADA WAKTUNYA. alleluya amen :) Tuhan memberkati

Nice strory --> Andy, Sahabat Yesus


Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur, Filipina, yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah bebatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya di mana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut.

“Bagaimana kabarmu Andy? Apakah kamu akan ke sekolah?”

“Ya, Bapa Pendeta!” Balas Andy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut.

Dia begitu memperhatikan keselamatan Andy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, “Jangan m