Hello guyss :D ini cerpen ke dua gw, enjoy it yah :D
“Sitaaaa,
udahan dulu main internetannya, makan malam dulu, kamu ini selalu saja lupa
waktu kalau sudah bermain internet!” “Ia ma, bentar dulu aku matikan dulu.”
Itulah sepenggalan omelan mamaku yang selalu terdengar di telingaku setiap
hari, yah Aku Sita hobi ku menjelajah internet, social networking apalagi,
facebook, ya siapa yang tidak kenal facebook. Aku baru saja nostalgia dengan
melihat banyak friend list di facebook ku, ternyata baru aku sadari aku punya
banyak sekali relasi hubungan dengan pria yang bisa dibilang tidak pernah aku
lihat didunia asli yang sekarang bisa dikatakan sudah lost contact semua. Aku
kelas 3 SMA yang bersekolah di salah satu negri terfavorit di kotaku Bandung J
Keesokan
Paginya. Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeengggggg bel pulang sekolah berbunyi “ayo yang
OSIS kumpul jangan pulang dulu” kata Rita ketua OSIS disekolahku “oke makasih
untuk kehadiran kalian yah disini, saya mau memberitahu kalian bahwa bulan 3
bulan lagi sekolah kita akan mengadakan Pensi, seluruh anggota OSIS sudah fix
dipilih jadi panitianya. Firman sebagai ketua pensi kali ini, saya Rita sebagai
wakil pensi, Anes dan Budi menjadi Sie ” Aku nggak pernah membayangkan Aku Sita yang
amat pemalas ini dipilih jadi panitia pensi, ini adalah kepanitiaan ku yang
pertama, aku pun ikut OSIS terpaksa karna aku sangat pintar dalam bidang
blogger so aku dipih jadi anggota OSIS yang mengurus web disekolah. ‘”Sita,
kamu kan pinter dalam hal computer apalagi internet, kamu mulai dari sekarang
mempromosikan pensi kita yah, di facebook terutama.” “oke Rit.” jawabku
“wi,
aku disuruh Rita lagi jadi yang buat promosiin via internet gitu wi, judulnya
apa ya”. “ia? Wah kamu memang sangat cocok Ta dalam bidang seperti teknologi, apa
yah Ta bagaimana jika Pensi SMAN 01 2012/2013 aja.” “wah boleh juga oke sip
deh.” Seketika itu juga aku membuat promosi di facebook, aku invite semua
friend list di facebook ku.
2
hari kemudian ternyata anggota group facebook sudah menjadi 1300 members, nggak
nyangka, tiba-tiba pas aku buka pengumuman untuk lomba band, seseorang
mengomentari post tersebut, “hah, ini kan kaka kelas ku yang paling ganteng,
cool, aku sudah lama mencari facebooknya tapi nggak ketemu, tiba-tiba dia
komentar?!” sontak diriku setelah melihat Ryan, kaka kelas ku yang terbilang
cukup tua 3 tahun diatas ku, dia nggak gitu popular, tapi aku sudah lama
mengagguminya, namun dari dulu aku tak pernah berani untuk mendekatinya, bahkan
account facebooknya pun aku tak punya, seketika itu juga aku membelas
komentarnya. Selang 3 hari komen-komenan di status Page Pensi SMAN 01, dia
mulai meng add facebook ku, dan tiba-tiba mengajakku chat “hey. Kamu nih mesti
aku juga yang add kamu, dasar aku nggak mau dateng neh di pensi kamu.” “hey ka
:p ah bodo, pengen banget di add?.” “hha dasar yah, ga juga tuh :p kamu gemesin
yah, kalo ketemu aku culik kamu. Blablabla.” Itulah sepenggal perkenalan ku
dengan dia hinggak akhirnya dia meminta nomor handphone ku.
Selang
3 bulan kami sering smsan, hingga akhirnya pensi pun tiba, tapi kami tidak
sempat ketemu, karena aku yang terlalu sibuk menjadi panitia waktu itu.
Hebat
sekali, aku mulai merasa nyaman dengannya, setiap candaan, atau kesedihan yang aku
rasakan selalu bisa membuat aku utuh menjadi diriku 100%, aku tidak pernah
sungkan mengatakan apapapun padanya yang sedang aku rasakan, kami pun juga
terkadang bertengkar, yah kata teman-temanku, kami ini seperti seorang kekasih
tapi aku dengan dia sama sekali tidak mempunyai hubungan apapun, kami juga
tidak tau status kami apa..
Tut
tut sms dari dia pu berbunyi, sungguh aku mulai ada rasa dengannya, tapi aku
nggak mau menaruh hati dengannya, karena memang banyak yang bilang bahwa dia
itu walaupun ganteng dan cool tapi dia terkenal playboy karena dia banyak
sekali relasi dengan wanita.
Ketika
kami sedang asyik smsan tiba-tiba dia menceritakan sedikit pengalamannya dengan
seseorang gadis yang pernah ia cintai. “kamu tahu nggak ta, dulu setiap jam
segini aku selalu smsan sama cewek namanya Luna, aku jadi kangen sama dia.” “oh
ya? Bukannya kamu playboy ka? Bisa juga kamu cinta sama cewek” “ia ta, yah yang
bilang aku playboy nggak tau apa dalamnya hatiku, aku banyak dekat dengan cewek
tapi itu hanya sebatas teman. aku udah
sayang Luna 3 tahun yang lalu ta sampai sekarang, dulu aku dekatin dia terus,
kami sering main basket, dia sungguh membekas dilubuk hatiku yang cukup dalam,
dia adalah cewe pertama ta yang aku cintai hingga akhir ini akupun masih
menutup hatiku dengan wanita gara-gara aku selalu keingetan dia.” “lalu kenapa
kalian putus?” “aku belum pernah pacaran dengannya ta, karena 3 tahun lalu aku
masih sibuk UAN dan aku tidak pernah nembak dia, dia akhirnya memilih temannya
untuk jadi kekasihnya, seketika itupun aku langsung lost contact dengannya tapi
aku masih sayang dengannya” “yauda sabar yah” “oh iya kamu gimana ta?
Percintaan kamu?””nope hhe”..
Setelah
malam itu kami jadi semakin akrab, setiap malam kami selalu smsan dengan dia,
sampai terkadang jika sehari saja tidak berhubungan dengannya aku merasakan
kehilanangan yang ada di dalam diriku, pernah dia menulis status “Cinta, aku
tak mengerti”. Akhirnya aku smsin dia dan bertanya “ka, kamu lagi galauin Luna
yah?.” “nggak kok, emang aku kamu apa labil :p” “boong status facebooknya,
keingetan lagi yah sama dia? Jangan galau yah ka J” “nggak kok, kan udah ada
Sitaa J” “gombal!” “ah susah banget sih nge
luluhin hatinya” “hahha” “oh yah obi kamu apa sih ka?” “kenapa pengen tau
banget? :p” “nyebelin” “ia-ia main di warnet ta ampe malem.. blab la bla” yah
aku senang sekali malam itu penuh canda dan tawa sms an dengan dia, apalagi di
gombalin, bertukar hobi.
Selang beberapa bulan kami ketemuan, tapi hanya diam
membisu yang ada dibenak kami, kami seperti orang yang saling tidak mengenali,
keesokan harinya dia sedikit mulai berubah semenjak pertemuan kami itu,aku merasakan
dia tidak semanis dulu, lebih sensitive, jarang menghubungi ku, apa karena
perasaan dia sudah hilang terhadapaku gara-gara pertemuan kemarin? Apa dia
menjadi tidak nyaman denganku? Apa aku tidak seramai Luna yang bisa membuat
hatinya begitu bahagia?. tiba-tiba tut tut tut sms dari dia pun ku terima “aku
ngeliat kamu, kemana kamu?” “ke pasar aja sih yeeee :p keppoooo bangett” “owh,
apa kabar kamu?” percakapan itu sungguh dingin aku tidak merasakan nyamanannya
dekat dia seperti dulu, akupun merasa canggunguntuk membalas sms dri dia,
tiba-tiba dia berkata “sita, Luna message aku, dia menanyakan kabarku.” “kamu
masih sayang sama dia?” “iya sedikit sihJ aku mau nunggu dia.
Makanya aku mau cerita nih sama kamu, siapa tau kamu bisa memberikan aku
sedikit masukan.” Aku diam membisu tak berkata apapun, aku tak membalas sms
darinya, kini aku tau alasan dia berubah karena dia sudah mulai ada rasa lagi dengan Luna, tiba-tiba air mataku mengalir, aku merasakan perih yang amat dalam
dilubuk hatiku, inikah yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan? Dia hadir
mengisi hariku, ketika aku mengalami patah
hati, 2 tahun sudah kami saling mengenal semenjak acara pensi 2 tahun lalu itu,
terkadang bertengkar, dia suka menggombali ku, dan selalu aku balas gombalannya
dengan kata “tak mungkin, kamu bisa membuka hatiku J” inikah yang rasanya
penyesalan, inikah karma? inikah yang rasanya sakit hati karena cinta, seketika
itu juga aku langsung mengubungi sahabat ku yang bernama Tiwi, “wi, kamu sibuk nggak? Aku butuh kamu segera L” “yaampun, kamu kenapa sita? Yaudah aku telpon kamu.” Tringgg tringgg
tringg 1 calling from Tiwi “kenapa sita?” “wi, aku bingung, kenapa aku begitu
sedih melihat dia dengannya?” “maksud kamu apa
sih ta?” “wi ka Ryan wi L curhat ke aku tentang
Luna, dia bilang dia masih sayang sama Luna,
aku langsung nggak membalas sms nya, aku sedih wi L aku cemburu, apa aku egois?” “yaampun sita, kamu sabar ya, jangan kaya
gitu sita, kamu egois namanya biarin perasaan kamu itu hilang dengan sendirinya
kalau kamu sudah terbiasa nanti.. apa kamu nggak tau perjalan cintaku dengan Lius
dan Andi? Aku menyukai mereka tapi merka hanya menganggap aku sahabat, mereka
bercerita tentang cewe yang mereka suka ke aku, hingga lius jadian sama teman
aku sendiri si Tary, tapi aku pasrahkan hingga aku bertemu dengan Daniel yang
sangat tulus menyayangi ku, terkadang kamu harus merasakan rasa sakit itu untuk
mengetahui apa rasa manis itu.” “jadi aku harus apa tiwi?” “kamu balas aja,
berikan support untuk ka Ryan untuk menunggu si Luna.” “apa kamu yakin wi?””aku
yakin, dengan memberikan dia support walaupun hati kamu terluka itu jauh lebih
baik dan lebih lega ta. Daripada kamu menyimpan benci dengan dia dengan
mendiamkan dia, percaya sama aku, kamu nggak akan nyesel lakuin itu.” “wi
kenapa ujungnya menyakitkan banget ya wi” “sita kamu nggak boleh gitu, kamu
berhak mendapatkan yang lebih baik dari ka Ryan, dia itu playboy ta. Ta inget
pahit ini sebagai pelajaran dan kamu nggak akan nyesel ketika kamu suatu saat
merasakan manis itu” “hemm oke deh wi, aku mau balas sms dia deh. Makasih
banyak ya wi” “sip sama-sama taaa”…
setelah beberapa menit kemudian aku
memberanikan diriku untuk balas sms dia “hha ka Ryan, yaudah kejar luna gih
jangan sampai dia lepas yah ka. Oh iya ka aku mau tidur dulu yah” “cepet banget
sih kamu tidurnya temenin aku dulu donk” “kenapa mesti aku yang temenin kaka?”
“kok kamu bilang gitu?” “suka-suka aku lah” “kamu tuh emosian banget sih,
selalu deh tau-tau tiap detik berubah, kadang baik, kadang galak” “kenapa nggak
suka?” “nggak lah, kamu ceria kek” “loh kok jadi marah-marah? Kalo emang nggak
suka aku yang kayak gini yaudah! Aku nggak bisa berubah jadi apa yang kamu
pengen, kamu jauhin aku aja deh” “kamu tuh.. aku nggak maksud gitu, yaudah
selamat tidur.” “yaudah”.. selepas peristiwa itu 5 bulan berlalu kami sudah
tidak pernah saling menghubungi satu sama lain,dia pun sudah berubah, setiap
kali aku lihat status facebooknya terasa sudah bahwa aku memang tidak ada lagi
dibenaknya, aku kubur dalam-dalam kenangan ku bersama dia, terakhir kali aku
melihat facebooknya dia baru saja jadian dengan Luna, yah aku tak tahu haruskah
aku senang atau munafik bahwa aku terkadang tidak bisa melihat dia bersama
wanita lain, apa lagi itu Luna.
Aku pun memberikan selamat “Longlast yah J” dia membalas “hai sita, terimakasih banyak J” seketika itu juga air
mata ku deras mengucur dari mata kanan dan kiriku, terkadang aku bertanya
kepada Tuhan, mengapa Ia mengijinkan suatu pertemuan jika ujungnya ada
perpisahan dan itu sangat menyakitkan. Ka Ryan dia sangat membekas dihatiku,
aku pun sayang padanya, walaupun aku selalu menyangkal didepannya, dia cowok pertama yang membuat aku nyaman, dan aku bisa marah-marah dengannya bisa
menjadi diriku seutuhnya.
1
tahun yang lalu cintaku dengan Ryan sudah kandas, karena patah hati itu aku
jadi sering pergi pelayanan ke tempat ibadah dan panti asuhan, karena itu bisa
membuat hatiku menjadi sedikit lega dan bisa melupakannya dengan mempunyai
banyak aktivitas terutama aktivitas yang berhubungan dengan agama, padahal dulu
aku sama sekali malas pergi ke panti asuhan. Ketika aku pulang dari panti asuhan,
aku mampir dulu ke gereja untuk berdoa, seperti biasa aku mendoakan Ryan, dan
berdoa untuk cinta ku sendiri. tiba-tiba aku melihat sesosok bayangan pria di depan
aku, “hai, apa aku boleh berkenalan denganmu? Namamu siapa”, aku membalasnya
“Sita” “nama yang manis aku Doni, aku sering memperhatikanmu berdoa disini, aku
kagum sekali denganmu, boleh aku minta noor teleponmu?” setelah itu kami
bertukar nomor telepon, selang 1 bulan kami berhubungan dia menembak ku, dan
aku terima J kami akhirnya jadian.
Ryan
dulu memang cinta pertama ku, aku rasakan banyak pengalaman dengannya,
layaknya hubungan seorang kekasih walaupun hubungan tanpa status, aku pikir aku tak akan bisa membuka hati
lagi untuk cowok setelah pengalaman yang begitu sakit dengan Ryan. aku tak mau
menyesal seperti hubunganku dengan Ryan dulu, aku sudah melupakan Ryan, aku
merasakan hal yang manis dengan Doni, dia orang yang seratus kali lebih baik
dari Ryan, dia tak pernah kasar denganku, tak pernah membuat aku cemburu dengan
cewek lain tidak seperti Ryan. Doni juga sering mengajakku ke panti asuhan. Aku
senang dan tak pernah menyesal pernah mengalami sakit atau patah hati dengan
Ryan, sebab jika aku tak patah hati dengan Ryan, aku tak akan pernah bertemu
Doni, ternyata Citaku Manis setelah pahit. Aku tak akan pernah mengenal dan
merasakan apa itu manis, jika aku tak merasakan pahit. Semoga Ryan cinta
pertamaku berbahagia juga dengan Luna J