Kamis, 08 November 2012

Cinta Manis setelah Pahit

Hello guyss :D ini cerpen ke dua gw, enjoy it yah :D




“Sitaaaa, udahan dulu main internetannya, makan malam dulu, kamu ini selalu saja lupa waktu kalau sudah bermain internet!” “Ia ma, bentar dulu aku matikan dulu.” Itulah sepenggalan omelan mamaku yang selalu terdengar di telingaku setiap hari, yah Aku Sita hobi ku menjelajah internet, social networking apalagi, facebook, ya siapa yang tidak kenal facebook. Aku baru saja nostalgia dengan melihat banyak friend list di facebook ku, ternyata baru aku sadari aku punya banyak sekali relasi hubungan dengan pria yang bisa dibilang tidak pernah aku lihat didunia asli yang sekarang bisa dikatakan sudah lost contact semua. Aku kelas 3 SMA yang bersekolah di salah satu negri terfavorit di kotaku Bandung J

Keesokan Paginya. Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeengggggg bel pulang sekolah berbunyi “ayo yang OSIS kumpul jangan pulang dulu” kata Rita ketua OSIS disekolahku “oke makasih untuk kehadiran kalian yah disini, saya mau memberitahu kalian bahwa bulan 3 bulan lagi sekolah kita akan mengadakan Pensi, seluruh anggota OSIS sudah fix dipilih jadi panitianya. Firman sebagai ketua pensi kali ini, saya Rita sebagai wakil pensi, Anes dan Budi menjadi Sie ”  Aku nggak pernah membayangkan Aku Sita yang amat pemalas ini dipilih jadi panitia pensi, ini adalah kepanitiaan ku yang pertama, aku pun ikut OSIS terpaksa karna aku sangat pintar dalam bidang blogger so aku dipih jadi anggota OSIS yang mengurus web disekolah. ‘”Sita, kamu kan pinter dalam hal computer apalagi internet, kamu mulai dari sekarang mempromosikan pensi kita yah, di facebook terutama.” “oke Rit.” jawabku
“wi, aku disuruh Rita lagi jadi yang buat promosiin via internet gitu wi, judulnya apa ya”. “ia? Wah kamu memang sangat cocok Ta dalam bidang seperti teknologi, apa yah Ta bagaimana jika Pensi SMAN 01 2012/2013 aja.” “wah boleh juga oke sip deh.” Seketika itu juga aku membuat promosi di facebook, aku invite semua friend list di facebook ku.

2 hari kemudian ternyata anggota group facebook sudah menjadi 1300 members, nggak nyangka, tiba-tiba pas aku buka pengumuman untuk lomba band, seseorang mengomentari post tersebut, “hah, ini kan kaka kelas ku yang paling ganteng, cool, aku sudah lama mencari facebooknya tapi nggak ketemu, tiba-tiba dia komentar?!” sontak diriku setelah melihat Ryan, kaka kelas ku yang terbilang cukup tua 3 tahun diatas ku, dia nggak gitu popular, tapi aku sudah lama mengagguminya, namun dari dulu aku tak pernah berani untuk mendekatinya, bahkan account facebooknya pun aku tak punya, seketika itu juga aku membelas komentarnya. Selang 3 hari komen-komenan di status Page Pensi SMAN 01, dia mulai meng add facebook ku, dan tiba-tiba mengajakku chat “hey. Kamu nih mesti aku juga yang add kamu, dasar aku nggak mau dateng neh di pensi kamu.” “hey ka :p ah bodo, pengen banget di add?.” “hha dasar yah, ga juga tuh :p kamu gemesin yah, kalo ketemu aku culik kamu. Blablabla.” Itulah sepenggal perkenalan ku dengan dia hinggak akhirnya dia meminta nomor handphone ku.
Selang 3 bulan kami sering smsan, hingga akhirnya pensi pun tiba, tapi kami tidak sempat ketemu, karena aku yang terlalu sibuk menjadi panitia waktu itu.
Hebat sekali, aku mulai merasa nyaman dengannya, setiap candaan, atau kesedihan yang aku rasakan selalu bisa membuat aku utuh menjadi diriku 100%, aku tidak pernah sungkan mengatakan apapapun padanya yang sedang aku rasakan, kami pun juga terkadang bertengkar, yah kata teman-temanku, kami ini seperti seorang kekasih tapi aku dengan dia sama sekali tidak mempunyai hubungan apapun, kami juga tidak tau status kami apa..

Tut tut sms dari dia pu berbunyi, sungguh aku mulai ada rasa dengannya, tapi aku nggak mau menaruh hati dengannya, karena memang banyak yang bilang bahwa dia itu walaupun ganteng dan cool tapi dia terkenal playboy karena dia banyak sekali relasi dengan wanita.

Ketika kami sedang asyik smsan tiba-tiba dia menceritakan sedikit pengalamannya dengan seseorang gadis yang pernah ia cintai. “kamu tahu nggak ta, dulu setiap jam segini aku selalu smsan sama cewek namanya Luna, aku jadi kangen sama dia.” “oh ya? Bukannya kamu playboy ka? Bisa juga kamu cinta sama cewek” “ia ta, yah yang bilang aku playboy nggak tau apa dalamnya hatiku, aku banyak dekat dengan cewek tapi itu hanya sebatas teman.  aku udah sayang Luna 3 tahun yang lalu ta sampai sekarang, dulu aku dekatin dia terus, kami sering main basket, dia sungguh membekas dilubuk hatiku yang cukup dalam, dia adalah cewe pertama ta yang aku cintai hingga akhir ini akupun masih menutup hatiku dengan wanita gara-gara aku selalu keingetan dia.” “lalu kenapa kalian putus?” “aku belum pernah pacaran dengannya ta, karena 3 tahun lalu aku masih sibuk UAN dan aku tidak pernah nembak dia, dia akhirnya memilih temannya untuk jadi kekasihnya, seketika itupun aku langsung lost contact dengannya tapi aku masih sayang dengannya” “yauda sabar yah” “oh iya kamu gimana ta? Percintaan kamu?””nope hhe”..

Setelah malam itu kami jadi semakin akrab, setiap malam kami selalu smsan dengan dia, sampai terkadang jika sehari saja tidak berhubungan dengannya aku merasakan kehilanangan yang ada di dalam diriku, pernah dia menulis status “Cinta, aku tak mengerti”. Akhirnya aku smsin dia dan bertanya “ka, kamu lagi galauin Luna yah?.” “nggak kok, emang aku kamu apa labil :p” “boong status facebooknya, keingetan lagi yah sama dia? Jangan galau yah ka J” “nggak kok, kan udah ada Sitaa J” “gombal!” “ah susah banget sih nge luluhin hatinya” “hahha” “oh yah obi kamu apa sih ka?” “kenapa pengen tau banget? :p” “nyebelin” “ia-ia main di warnet ta ampe malem.. blab la bla” yah aku senang sekali malam itu penuh canda dan tawa sms an dengan dia, apalagi di gombalin, bertukar hobi. 

Selang beberapa bulan kami ketemuan, tapi hanya diam membisu yang ada dibenak kami, kami seperti orang yang saling tidak mengenali, keesokan harinya dia sedikit mulai berubah semenjak pertemuan kami itu,aku merasakan dia tidak semanis dulu, lebih sensitive, jarang menghubungi ku, apa karena perasaan dia sudah hilang terhadapaku gara-gara pertemuan kemarin? Apa dia menjadi tidak nyaman denganku? Apa aku tidak seramai Luna yang bisa membuat hatinya begitu bahagia?. tiba-tiba tut tut tut sms dari dia pun ku terima “aku ngeliat kamu, kemana kamu?” “ke pasar aja sih yeeee :p keppoooo bangett” “owh, apa kabar kamu?” percakapan itu sungguh dingin aku tidak merasakan nyamanannya dekat dia seperti dulu, akupun merasa canggunguntuk membalas sms dri dia, tiba-tiba dia berkata “sita, Luna message aku, dia menanyakan kabarku.” “kamu masih sayang sama dia?” “iya sedikit sihJ aku mau nunggu dia. Makanya aku mau cerita nih sama kamu, siapa tau kamu bisa memberikan aku sedikit masukan.” Aku diam membisu tak berkata apapun, aku tak membalas sms darinya, kini aku tau alasan dia berubah karena dia sudah mulai ada rasa lagi dengan Luna, tiba-tiba air mataku mengalir, aku merasakan perih yang amat dalam dilubuk hatiku, inikah yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan? Dia hadir mengisi hariku, ketika aku mengalami  patah hati, 2 tahun sudah kami saling mengenal semenjak acara pensi 2 tahun lalu itu, terkadang bertengkar, dia suka menggombali ku, dan selalu aku balas gombalannya dengan kata “tak mungkin, kamu bisa membuka hatiku J” inikah yang rasanya penyesalan, inikah karma? inikah yang rasanya sakit hati karena cinta, seketika itu juga aku langsung mengubungi sahabat ku yang bernama Tiwi,  “wi, kamu sibuk nggak? Aku butuh kamu segera L” “yaampun, kamu kenapa sita? Yaudah aku telpon kamu.” Tringgg tringgg tringg 1 calling from Tiwi “kenapa sita?” “wi, aku bingung, kenapa aku begitu sedih melihat dia dengannya?” “maksud kamu apa  sih ta?” “wi ka Ryan wi L curhat ke aku tentang Luna, dia bilang dia masih sayang sama Luna,  aku langsung nggak membalas sms nya, aku sedih wi L aku cemburu, apa aku egois?” “yaampun sita, kamu sabar ya, jangan kaya gitu sita, kamu egois namanya biarin perasaan kamu itu hilang dengan sendirinya kalau kamu sudah terbiasa nanti.. apa  kamu nggak tau perjalan cintaku dengan Lius dan Andi? Aku menyukai mereka tapi merka hanya menganggap aku sahabat, mereka bercerita tentang cewe yang mereka suka ke aku, hingga lius jadian sama teman aku sendiri si Tary, tapi aku pasrahkan hingga aku bertemu dengan Daniel yang sangat tulus menyayangi ku, terkadang kamu harus merasakan rasa sakit itu untuk mengetahui apa rasa manis itu.” “jadi aku harus apa tiwi?” “kamu balas aja, berikan support untuk ka Ryan untuk menunggu si Luna.” “apa kamu yakin wi?””aku yakin, dengan memberikan dia support walaupun hati kamu terluka itu jauh lebih baik dan lebih lega ta. Daripada kamu menyimpan benci dengan dia dengan mendiamkan dia, percaya sama aku, kamu nggak akan nyesel lakuin itu.” “wi kenapa ujungnya menyakitkan banget ya wi” “sita kamu nggak boleh gitu, kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dari ka Ryan, dia itu playboy ta. Ta inget pahit ini sebagai pelajaran dan kamu nggak akan nyesel ketika kamu suatu saat merasakan manis itu” “hemm oke deh wi, aku mau balas sms dia deh. Makasih banyak ya wi” “sip sama-sama taaa”… 

setelah beberapa menit kemudian aku memberanikan diriku untuk balas sms dia “hha ka Ryan, yaudah kejar luna gih jangan sampai dia lepas yah ka. Oh iya ka aku mau tidur dulu yah” “cepet banget sih kamu tidurnya temenin aku dulu donk” “kenapa mesti aku yang temenin kaka?” “kok kamu bilang gitu?” “suka-suka aku lah” “kamu tuh emosian banget sih, selalu deh tau-tau tiap detik berubah, kadang baik, kadang galak” “kenapa nggak suka?” “nggak lah, kamu ceria kek” “loh kok jadi marah-marah? Kalo emang nggak suka aku yang kayak gini yaudah! Aku nggak bisa berubah jadi apa yang kamu pengen, kamu jauhin aku aja deh” “kamu tuh.. aku nggak maksud gitu, yaudah selamat tidur.” “yaudah”.. selepas peristiwa itu 5 bulan berlalu kami sudah tidak pernah saling menghubungi satu sama lain,dia pun sudah berubah, setiap kali aku lihat status facebooknya terasa sudah bahwa aku memang tidak ada lagi dibenaknya, aku kubur dalam-dalam kenangan ku bersama dia, terakhir kali aku melihat facebooknya dia baru saja jadian dengan Luna, yah aku tak tahu haruskah aku senang atau munafik bahwa aku terkadang tidak bisa melihat dia bersama wanita lain, apa lagi itu Luna. 

Aku pun memberikan selamat “Longlast yah J” dia membalas “hai sita, terimakasih banyak J” seketika itu juga air mata ku deras mengucur dari mata kanan dan kiriku, terkadang aku bertanya kepada Tuhan, mengapa Ia mengijinkan suatu pertemuan jika ujungnya ada perpisahan dan itu sangat menyakitkan. Ka Ryan dia sangat membekas dihatiku, aku pun sayang padanya, walaupun aku selalu menyangkal didepannya, dia cowok pertama yang membuat aku nyaman, dan aku bisa marah-marah dengannya bisa menjadi diriku seutuhnya.

1 tahun yang lalu cintaku dengan Ryan sudah kandas, karena patah hati itu aku jadi sering pergi pelayanan ke tempat ibadah dan panti asuhan, karena itu bisa membuat hatiku menjadi sedikit lega dan bisa melupakannya dengan mempunyai banyak aktivitas terutama aktivitas yang berhubungan dengan agama, padahal dulu aku sama sekali malas pergi ke panti asuhan. Ketika aku pulang dari panti asuhan, aku mampir dulu ke gereja untuk berdoa, seperti biasa aku mendoakan Ryan, dan berdoa untuk cinta ku sendiri. tiba-tiba aku melihat sesosok bayangan pria di depan aku, “hai, apa aku boleh berkenalan denganmu? Namamu siapa”, aku membalasnya “Sita” “nama yang manis aku Doni, aku sering memperhatikanmu berdoa disini, aku kagum sekali denganmu, boleh aku minta noor teleponmu?” setelah itu kami bertukar nomor telepon, selang 1 bulan kami berhubungan dia menembak ku, dan aku terima J kami akhirnya jadian.

Ryan dulu memang cinta pertama ku, aku rasakan banyak pengalaman dengannya, layaknya hubungan seorang kekasih walaupun hubungan tanpa status, aku pikir aku tak akan bisa membuka hati lagi untuk cowok setelah pengalaman yang begitu sakit dengan Ryan. aku tak mau menyesal seperti hubunganku dengan Ryan dulu, aku sudah melupakan Ryan, aku merasakan hal yang manis dengan Doni, dia orang yang seratus kali lebih baik dari Ryan, dia tak pernah kasar denganku, tak pernah membuat aku cemburu dengan cewek lain tidak seperti Ryan. Doni juga sering mengajakku ke panti asuhan. Aku senang dan tak pernah menyesal pernah mengalami sakit atau patah hati dengan Ryan, sebab jika aku tak patah hati dengan Ryan, aku tak akan pernah bertemu Doni, ternyata Citaku Manis setelah pahit. Aku tak akan pernah mengenal dan merasakan apa itu manis, jika aku tak merasakan pahit. Semoga Ryan cinta pertamaku berbahagia juga dengan Luna J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar